Kamis, 02 Juni 2016



PENGALAMAN JADI PEMBINA SENTRA
BTPN SYARIAH

Setelah keluar dari pekrjaan yang biasa di ruangan, kali ini aku mau nge share gimana sih pekerjaan sebagai pembina sentra di BTPN Syariah. Meski Cuma sebulan karena habis itu aku keluar kerja karena ada operasi transplantasi organ yang membuat harus istirahat minimal 3 bulan. Tapi tak apa toh pekerjaannya udah apal banged suruh ngapain aja.
Dimulai dari tes kerja yang Cuma sehari dan langsung diterima. Amazing bgd kan buat tes bank Cuma sehari dan gag ada tes kesehatan pula. Aku ikut tes di salah satu universitas swasta di kotaku. Tes pertama psikotes ngerjain 30 soal yang menurutku gampang karena aku udah biasa ngerjain soal yang lebih susah (maklum biasa ikut tes kedinasan dan PT yang besar). 30 soal itu berisi deret angka, logika dan gambar. Trus psikotes selanjutnya adalah angka koran yang menjumlahkan 2 angka dan hasilnya ditulis di samping antara angka tersebut.  Jika hasilnya puluhan maka hanya angka di belakang yang dituliskan. Setelah 2 psikotes tadi dengan waktu sekitar 1 jam’an, kita disuruh istirahat untuk tau pengumuman siapa aja yang lolos wawancara. Setelah makan siang (makan sendiri gag disediain sama panitia) kita masuk ruangan lagi dan diumumkan siapa aja yang masuk tes wawancara. Dari 60an peserta tes awal, yang masuk wawancara sekitar 20 orang. Saat wawancara aku ditanya pengalaman kerjanya dulu ngapain aja, paling takut sama hal apa, mau gag ditempatin dimana aja. Pokoknya gampang menurutku pertanyannya dan kaya bukan wawancara kerja tapi kaya wawancara sama wartawan (eleh sok ngartis). Dan durasi waktunya gag sampai 10 menit. Sampai akhirnya diumumkan siapa aja yang lolos sampai akhir. Yap aku lolos diantara 8 orang lainnya. Jadi yang lolos 9 orang. Setelah kulengkapi persyaratan pemberkasan, 4 hari kemudian aku ke Semarang untuk tanda tangan kontrak. Dan seminggu kemudian aku dan mulai tugas di daerah pegunungan di kabupaten Banjarnegara yaitu kecamatan Karangkobar.
Kesan pertama disana tuh dingin banged udaranya sampe badan sakit semua karena biasa hidup di daerah panas. Tapi harus tahan, seenggaknya sampai gaji pertama keluar haha. Dan memang itu yang terjadi. Hari pertama aku Cuma dikenalin sama jobdesk, area wisma, kerjaannya nanti ngapain aja. Oh ya BTPN Syariah mewajibkan karyawannya tinggal di mess. Dan mess atau wisma itu sebagai kantor. Hari kedua baru diajak ngikut sama Pembisa Sentra (PS) senior buat liat di lapangan ngapain aja. Gilak men jalannya off road, masuk ke pedesaan terpencil yang sinyal telkomsel aja gag ada. Kadang takut kalo sore kesana ada begal apa enggak tuh. Dimulai dari narik angsuran, ke rumah nasabah yang macet buat nagih (istilahnya debt collector), nyari nasabah baru. Jadi kerjaan marketing, collector, surveryor, admin jadi satu. Hebat gag tuh. Kalo udah dapet nasabah, PS sendiri juga yang memproses data-data kelengkapan sampe surveynya. Baru approve sama atasan apakah calon nasabahnya bisa dikasih pinjaman berapa. Dan uniknya, jika mau pinjam disini wajib adalah ibu-ibu dan berkelompok, kemudian ada pelatihan selama 5 hari sebelum pencairan dan harus datang kalau enggak, enggak bisa cair pinjamannya. Dan angsuran pun harus datang karena sistemnya kelompok.
Jam kerja di kontrak memang sampai jam 5 sore, tapi kami selalu berakhir sehabis magrib karena harus mengurus data-data dulu. Jadi entah ini sistem kerja rodi atau bukan. Wallahualam.
Kalau masalah gaji, kalau yang bersyukur kaya aku ya cukup lah karena taraf S1 Rp. 1.500.000, D3 !,4 jt dan SMA 1,3 jt. Tapi kalau dibandingkan dengan bank yang lain kita masih jauh gajinya. Mungkin karena kita disediakan mess dan motor untuk operasional. Disini tidak diukur darimana kamu berasal pendidikannya, tapi kerja keras dan mau menerima. Bahkan selama ini yang kutahu yang lebih lama bertahan adalah anak SMA sedangkan yang S1 lebih banyak gag bertahan (kaya aku) ^_^.

2 komentar: