SAAT NEGARA BERASA MILIK PARA PNS DAN PEJABAT NEGARA
PEREKRUTAN PENCITRAAN TENAGA HARIAN LEPAS
Katanya Indonesia udah
reformasi, tapi KKN nyatanya masih banyak di semua lini pemerintahan. Mungkin
penerimaan PNS tahun 2014 udah bagus si bersih karena pake sistem komputer buat
ngoreksi jawaban, tapi gimana dengan wawancara? Entahlah kebetulan aku gag
ikutan rekrutmen CPNS Pusat.
Beralih dari rekrutmen
CPNS, kali ini aku mau sharing tentang bobroknya penerimaan pegawai non PNS di
lingkungan dinas kabupaten Banjarnegara. Yap kupikir statement masyarakat
tentang “oh kamu masuk di dinas X,,yang bawa siapa?” udah gag berlaku. Ternyata
bener-bener hampir semua pegawai non PNS di Banjarnegara atau istilahnya tenaga
harian lepas (THL) adalah “anak titipan”. Entah titipan orang tua, titipan
tetangga, titipan selingkuhan dan lain-lain. temanku 2 orang yang masuk juga
bilang begitu. Kalau gag ada yang bawa ya susah. Buset,, gilak mok pikir para
PNS dan para pekerja yang menjadi titipan itu menganggap daerah mereka Cuma milik
mereka aja? Yang lain ngontrak? Woyyy sadar kalian ada berkat kita yang bayar
pajak yaaaa...
Dan yang membuatku kurang
suka adalah model perekrutannya terkesan diam-diam. Tau-tau ada aja pelantikan
alias tanda tangan kontraknya. Sumpah akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016 gue
ngalamin sendiri emang gag punya kenalan jangan harap bisa masuk atau bahkan
sekedar tahu info karena pada dinas itu tidak mengumumkan lowongan kerja mereka
di website. Bahkan parahnya ada yang dengan pemberkasan lamaran tahun kemaren
karena titipan saudaranya yang udah jadi daftar tunggu (bukan karena prestasi
tapi karena koneksi) diterima di tahun 2015 alias tahun berikutnya. Jambreettt
mok pikir perusahaan babeh lohhh,, ini yang nggaji uang rakyat woyy.
Sumpah perekrutan THL Banjarnegara
kalo gini caranya najis banged caranya. Udah gag transparan, gag ada pengumuman
resmi via sosmed atau website, bahkan Badan Kepegawaian Daerah pun gag ada
uploadan info penerimaan THL dan dinas mana yang buka lowongan, yang diterima
berapa dan bagaimana syaratnya, tes Cuma buat formalitas bagi mereka yang
beruntung tau di akhir dan akhirnya tetep gag masuk wawancara karena bukan
daftar siap masuk koneksinya orang dalam. Miris yah,,
Harapannya kalo ada yang
baca ini si (semoga gubernur atau bupati) tau diri lah. Meski mungkin bukan
ranah kerjanya langsung buat ngadepin kepegawaian pembantu ibaratnya, tapi
setidaknya jangan ada nepotisme di dinas yang dibawahinya. Malu-maluin sumpah.
Perekrutan tenaga kontrak di dinas Kabupaten Jogja aja infonya bisa sampai di
aku yang rumahnya di Kabupaten Banjarnegara, masa info kerjaan di dinas
Banjarnegara aku sendiri yang orang Banjar dan sering buka web BKD buat tahu
info loker PNS gag tahu. Luar biasa yah nepotisme di kalangan pegawai di
Banjarnegaraku ini. Mirisssss.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar