Minggu, 30 November 2014

TIBA-TIBA SAYA GALAU


Galau mang pasti melanda setiap orang kapan saja dan dimana saja. Yah kali ini aku juga galau. Galau lihat teman-teman pada punya kerjaan yang mentereng dan bergaji banyak tanpa mengalami beribu kegagalan kaya aku. Saking seringnya gagal sampai aku gag tahu mimpiku sekarang apa. aku si bersyukur karena masih dipercaya amanah kerjaan di salah satu perusahaan dan tak akan kusia-siakan untuk mencari pengalamannya. Jika berada di tengah mereka teman kantorku galauku sedikit reda karena mungkin nasibku masih lebih baik dari beberapa rekan kantorku.
Namun jika sudah sampai rumah dan cring buka sosmed, api kegalauan hidup kembali. Ingat betapa suksesnya teman-teman dengan gelar akuntan baru mereka dari universitas nomor 1 se Indonesia. Mungkin mereka beruntung didukung dana dari orang tua mereka untuk melanjutkan sekolah dan bisa mendapatkan pekerjaan idaman seperti BUMN, Bank Nasional, Kantor akuntan publik baik yang menengah maupun yang big four yang bermarkas di luar negeri, menjadi pegawai pemerintah pusat RI, dan masih banyak lagi cerita keberhasilan mereka.
Termotivasi?? Sebenarnya iya, namun ada satu alasan dimana aku takkan pernah bisa diterima di kerjaan impian anak akuntansi tadi yakni karena ada faktox x di bagian ... yang tak bisa kusebutkan disini. Jadi itulah yang membuat galau tak ketulungan sampai sekarang. Jadi pegawai garda depan Bank Nasional saja aku memiliki satu kualifikasi yang tidak bisa diterima, padahal kualifikasi yang lain aku masuk diatas mereka yang sudah duduk manis dengan kerjaan mereka. Dan tentunya masa depan mereka yang sudah terjamin tanpa takut adanya PHK karena menduduki posisi penting.
Kecewa??? Pastinya amat sangat. Menjadi lulusan universitas besar dengan predikat dengan pujian seakan tak ada artinya lagi, terkalahkan dengan mereka yang lebih beruntung. Enggan bertemu ?? hehe iya, aku jadi menarik diri dari dunia mereka karena tidak tahan dengan cerita keberhasilan mereka. Bukan karena iri, namun kasihan dengan diri sendiri. Bahkan aku sudah tak mau lagi berkumpul dengan anak kelas SMA ku. Bukan merasa malu tapi ngenes. Juara kelas yang gagal, kalah sama rangking 2 dan 3 yang sudah melejit tinggi dengan beasiswa s2 mereka. Ah,, galau nambah nie,, huhu.
Sebenarnya aku sih bersyukur dulu bisa masuk universitas negeri yang katanya susah dimasuki karena passing gradenya tinggi. Menjadi kebanggaan tersendiri waktu itu. Nmun sekarang itu hanya masa lalu. Atau karena aku mengambil jurusan yang terlalu banyak pengincarnya dan saingan. Tapi kok kenapa hampir semua temanku mendapat apa yang diimpikan lulusan mahasiswa akuntansi?? Hmmm berarti mang aku deh yang tidak beruntung huhuhu.
Aku bahkan tak pernah merasa galau dengan cerita nihak-nikahan teman SMA. Namun aku selalu galau sampai berminggu-minggu saat mendengar ada teman yang sukses dengan karier mereka dan sesuai dengan apa yang aku impikan. Fiuhh. Karena bagiku menikah belakangan, yang penting memapankan, mengkayakan dan meningkatkan kualitas diri dulu, jadi kita bisa dapat cinta yang berkualitas. Ciehhh. Namun apakah itu benar-benar bisa terwujud?? Sementara aku sudah 23 tahun??? Haaaaa huaaa galau -_-
Apalagi tambah galau liat adek kelas baik yang sejurusan maupun adik kelas organisasi, mereka semua sukses brewww,, ghilaaaakk adhuhhh,,,, Cuma aku deh produk gagalnya -_-. Ah tambah males ketemu mereka deh jadinya -_-.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar