Jumat, 16 Mei 2014

why I unlucky now??

Hari ini aku berjalan kaki jauhhh sekali.  Perasaanku sedang gag karuan.  Dirumah meski aku cuma bertiga namun aku berasa jenuh sekali.  Saking jenuhnya aku benar-benar ingin mingat bahkan mati saja.
Satu persatu temanku sudah mulai sukses. Awalnya aku senang dan biasa saja.  Namun semakin lama karena aku semakin tertinggal,  kenapa rasa minderku semakin menjadi ya. Mungkin anak yang tidak sukses di kelasku bisa dihitung dengan jari.  Aku masuk salah satu diantaranya.  Kebanyakan mereka jika tidak dapat kerja ya sekolah lagi.  Karena kebanyakan mereka orang kaya juga.  Aku sebenarnya juga ingin lanjut study lagi karena sampai sekian lama aku lulus aku masih juga belum dapat kerja yang cocok.  Adapun aku diterima kerja rata-rata mereka minta penahanan ijazah dengan gaji yang kecil.  Bahkanbisa dibilang tak cukup untuk hidup jika harus ditangung sendiri akomodasinya.  Aku selalu gagal di wawancara tahap akhir sebelum medical test.  Mungkin karena aku memiliki satu ketidaksempurnaan fisik sehingga mereka memblackslist ku sebelum aku diikutkan MCU.  Kasihan sekali ya aku,. Mungkin jika dimasa lalu aku hanya mahasiswa biasa yang isinya kuliah pulang dengan ip pas2an mungkin aku masih terima.  Namun yang aku kecewakan karena selama aku kuliah 4 tahun, aku aktif di organisasi yang memang tujuan utamaku bisa mendukung mencari kerja yang cocok namun hasilnya zonk.  Ip ku juga tidak jelek amat. Mash kumlod lah meski mepet.  Namun temanku yang ipnya di bawahku bahkan jauh di bawahku sekarang sudah banyak yang sukses.  Rata-rata mereka masuk bank, yah mungkin karena wajah dan body yang mendukung juga.
Lebih gilanya lagi, aku pernah interview awal di bank dan ternyata HRD juniornya,,,,, jebreettt teman satu kampusku yang dulu sering nyontek tugas kuliahku.  Aku benar-benar berfikir hidup itu sngat kejam.  Salahku apa padahal tak pernah sekalipun aku menyontek saat ujian di univ.  Yah kalau bertanya memang iya.  Tugas pun selalu kukerjakan sendiri dan kubiarkan saja mereka mengcopy toh kupikir waktu itu yang rugi mereka karena tak tahu darimana asal angka2 itu.  Namun kenapa justru sekarang aku jadi seperti ini.  Katanya kejujuran membawa berkah.  Berkah apa,,,, berkah nganggur lama dengan penawaran kerjaan yang tak manusiawi???.  Yah kuharap aku masih bisa percaya sama Tuhan. Kalau aku dikecewakan terus seperti ini,  entahlah aku akan percaya pada siapa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar